ANTARA PEKERJAAN DAN KELUARGA

Dalam sebuah acara, Jack Ma (Founder Ali Baba Grup) yang merupakan salah satu orang terkaya di China diberi pertanyaan oleh audiens, “Bagaimana anda mengatur  urusan pekerjaan dan urusan keluarga anda?” Di antara berbagai poin yang menjadi jawaban Jack Ma, saya mengutip salah satu jawaban yang sangat banyak terjadi di kehidupan para pengusaha. Jack Ma menjawab, “Istriku berkata kepadaku, Kamu bukanlah milikku, tetapi kamu milik Ali Baba”.

Poin ini sudah cukup menjadi tolak ukur saya, bahwa ternyata bukan hanya saya saja. Pesohor dunia seperti Jack Ma pun mengalami hal serupa. Demikianlah seorang wanita, kendati kita telah meluangkan waktu bertahun-tahun untuknya, namun begitu sedikit saja ada waktu kita yang terasa kurang baginya, maka pupuslah semua waktu yang pernah kita luangkan selama ini. Tidak akan diingat sedikitpun. Hal ini seperti kutipan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sebuah riwayat, “Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka (wanita) selama waktu yang panjang, kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma).

Mengapa? Sebab mereka terbawa perasaan dalam berfikir, sedangkan kita seorang lelaki selalu berfikir rasional dan mengutamakan akal dibanding perasaan. Itulah fitrah wanita, selalu ingin kita ada di sampingnya setiap dia butuhkan, sementara di sisi lain mereka selalu meminta nafkah, sedangkan tidak mungkin kita bisa memberi nafkah bila kita tidak bekerja, jadi tidak mungkin kita bisa bekerja ketika harus selalu ada untuk mereka kapanpun mereka membutuhkan kita.

Yah, wanita itu bengkok. Seperti dikutip dalam ucapan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang lain, “Mereka (wanita) diciptakan dari tulang rusuk, yaitu tulang rusuk yang paling bengkok bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saya jadi berfikir, mungkin alasan Jack Ma pensiun dari Ali Baba salah satunya adalah karena merasa sudah waktunya bagi dia untuk meluangkan waktu yang lebih bagi keluarganya. Maka intisarinya adalah, antara pekerjaan dan keluarga sebetulnya 2 unsur yang saling bertolak belakang. Akan ada masa dimana kita lelaki sudah tahu waktunya untuk pensiun dari pekerjaan kita, sehingga kita bisa meluangkan waktu yang lebih banyak bagi keluarga. Tetapi pada saat kita merintis usaha, masa-masa berkembangnya usaha, dan masa padat-padatnya cash flow usaha kita, inilah masa yang sangat krusial, masa dimana usaha kita juga membutuhkan perhatian yang lebih dari kita, maka tentu akan ada 1 hal yang harus dikorbankan.

Titik beratnya ada pada wanita, meski kita sudah menyiapkan 1 hari untuk keluarga dalam 1 minggu, misalnya di hari libur, itupun belum pernah bisa memuaskan hasrat mereka, hanya sekedar menjadi hiburan sesaat bagi mereka. Maka sudah menjadi harga mati, kita harus segera sukses. Lakukan inovasi dalam usaha kita untuk mencapai akselerasi (percepatan), bukan hal yang tidak mungkin seseorang sukses dalam waktu yang tidak lama, selama kita betul-betul berusaha dan menjadikan keluarga sebagai motivasi kita dalam bekerja, bagaimana supaya kita bisa segera sukses, usaha kita betul-betul telah matang, sehingga tanpa kehadiran kita cah flow dalam usaha tetap berjalan lancar. Maka pada saat itulah, kita sudah bisa meluangkan waktu yang lebih bagi keluarga.

 

Jadi ketika ditanya, keluarga dulu atau kerja dulu, maka anda akan menjawab apa?
Tinggalkan jawaban anda di kolom komentar.

 

 

2 responses to “ANTARA PEKERJAAN DAN KELUARGA”

  1. Inna Avatar
    Inna

    Inspiratif…kalau dr sy sbg wanita bs memahami. Tp menurut sy yg lebih penting adalah kualitas bukan kuantitasnya…jd family time itu hrs berkualitas.

    1. Admin Avatar
      Admin

      luar biasa… sepakat dengan jawabannya 🙂